Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut
1. Pancawara – Pasaran;
Perhitungan hari dengan siklus 5 harian :
1. Kliwon / Kasih
2. Legi / Manis
3. Pahing / Jenar
4. Pon / Palguna
5. Wage / Kresna / Langking.
2. Sadwara – Paringkelan,
Perhitungan hari dengan siklus 6 harian :
1. Tungle / Daun 4. Paningron / Mina / Ikan
2. Aryang / Manusia 5. Uwas / Peksi / Burung
3. Wurukung / Hewan 6. Mawulu / Taru / Benih
3. Saptawara – Padinan,
Perhitungan hari dengan siklus 7 harian :
1. Minggu / Radite 5. Kemis / Respati
2. Senen / Soma 6. Jemuwah / Sukra
3. Selasa / Anggara 7. Setu / Tumpak / Saniscara
4. Rebo / Budha
4. Hastawara – Padewan,
Perhitungan hari dengan siklus 8 harian :
1. Sri 5. Rudra
2. Indra 6. Brahma
3. Guru 7. Kala
4. Yama 8. Uma
5. Sangawara – Padangon,
Perhitungan hari dengan siklus 9 harian :
1. Dangu / Batu 6. Wogan / Ulat
2. Jagur / Harimau 7. Tulus / Air
3. Gigis / Bumi 8. Wurung / Api
4. Kerangan / Matahari 9. Dadi / Kayu
5. Nohan / Rembulan
6. Wuku,
Perhitungan hari dengan siklus mingguan dari 30 wuku :
01. Sinta 16. Pahang
02. Landhep 17. Kuruwelut
03. Wukir 18. Marakeh
04. Kurantil 19. Tambir
05. Tolu 20. Medhangkungan
06. Gumbreg 21. Maktal
07. Warigalit 22. Wuye
08. Warigagung 23. Manahil
09. Julungwangi 24. Prangbakat
10. Sungsang 25. Bala
11. Galungan 26. Wugu
12. Kuningan 27. Wayang
13. Langkir 28. Kulawu
14. Mandhasiya 29. Dhukut
15. Julungpujud 30. Watugunung
7. Sasi Jawa – ada 12 :
01. Sura 07. Rejeb
02. Sapar 08. Ruwah
03. Mulud 09. Poso
04. Bakdomulud 10. Sawal
05. Jumadilawal 11. Dulkangidah
06. Jumadilakhir 12. Besar
8. Tahun Jawa – ada 8 :
01. Alip 05. Dal
02. Ehe 06. Be
03. Jimawal 07. Wawu
04. Je 08. Jimakir
9. Windu – umurnya 8 tahun :
01. Adi / Linuwih 03. Sengara / Panjir
02. Kuntara 04. Sancaya / Sarawungan
10. Lambang – umurnya 8 tahun jumlahnya ada 2 :
01. Lambang Langkir dan
02. Lambang Kulawu.
11. Kurup – umurnya 15 windu atau 120 tahun,
ada 7 kurup (menurut tanggal 1 Suro tahun Alip) :
01. Senen / Isananiyah 05. Jemuwah / Jamngiyah
02. Selasa / Salasiyah 06. Setu / Sabtiyah
03. Rebo / Arbangiyah 07. Akad / Akdiyah
04. Kemis / kamsiyah
12. Mangsa- jumlahnya 12 :
01. Kasa / Kartika 07. Kapitu / Palguna
02. Karo / Pusa 08. Kawolu / Wisaka
03. Katiga / Manggasri 09. Kasanga / Jita
04. Kapat / Setra 10. kasepuluh / Srawana
05. Kalima / Manggala 11. kasewelas / Sadha
06. Kanem / Maya 12. Karolas / Asuji
Sistim Penanggalan Jawa disebut juga Penanggalan Jawa Candrasangkala atau perhitungan penanggalan bedasarkan peredaran Bulan mengitari Bumi.
Petungan penanggalan Jawa sudah dicocokkan dengan penanggalan Hijriah.
Namun demikian pencocokkan ini bukanlah menjiplak sepenuhnya juga memperhunakan perhitungan yang rumit oleh para leluluhur kita.
Ada perbedaan yang hakiki antara sistim perhitungan penanggalan Jawa dengan penanggalan Hijriah, perbedaan yang nyata adalah pada saat penetapan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan.
Candrasangkala Jawa menetapkan bahwa pergantian hari ketika pergantian sasi waktunya adalah tetap yaitu pada saat matahari terbenam (surup – antara pukul 17.00 sampai dengan 18.00), sedangkan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan pada penanggalan Hijriah ditentukan melalui Hilal dan Rukyat.
Sumbêr : Yayasan Sêkarjagad
0 comments:
Post a Comment